Senin, 01 Juli 2013

Manajemen Perjalanan dan Pendakian 2

Cara Mengatur Isi Ransel 
Ransel adalah tas serba guna yang selalu dibawa saat berpetualang. Daya tampung ransel sangat terbatas, tapi Anda ingin mengisinya dengan beraneka ragam barang. Pengaturan yang kurang efesien menyebabkan daya tampunya makin sedikit. Lagi pula, dapat mengganggu keseimbangan Anda saat berjalan. 
Saat ini, produsen ransel memberikan banyak pilihan kepada Anda. Dari ukuran yang kecil sampai yang benar-benar untuk keperluan petualangan. Ada yang dilengkapi dengan rangka penguat di dalamnya maupun di bagian luar sampai yang tidak ada pelindungnya. Namun, semua ransel itu pada prinsipnya tetap tas, dimana kemampuan muatnya dipengaruhi oleh kepandaian Anda dalam menata isi di dalamnya. 
Barang-barang yang biasa dibawa dalam ransel adalah pakaian, alat memasak, makanan, obat-obatan, kebutuhan pribadi (sabun, pasta gigi,dll), kamera, tempat minum, tempat tidur (sleeping bag) dan masih banyak lagi. 
Untuk memulai pengemasan segala keperluan dan kebutuhan Anda ke dalam ransel, sebaiknya mulailah dari bagian bawah terlebih dahulu. Hal ini untuk menguatkan landasan bagian bawah ransel agar mudah disusun ke atas. 
Pada bagian ini, terutama pada bagian inti ransel, tempatkan peralatan atau perlengkapan yang berat seperti: pakaian, makanan, dan peralatan memasak. Pusatkan beban tersebut dekat dengan punggung, sehingga Anda mudah menjaga keseimbangan. 
Bagian berikutnya, isi dengan peralatan seperti tenda, slepping bag, jaket, dan kamera. Upayakan semua bagian dalam ransel terisi dan terlihat padat. Hal ini dimaksudkan untuk memusatkan berat ransel sesungguhnya. 
Berat normal setiap beban yang mampu Anda pikul di dalam ransel adalah maksimum 25 kilogram. Namun lebih baik jika Anda membawa beban kurang dari 20kg. Tujuannya untuk memudahkan Anda dalam berjalan dan menjaga keseimbangan pada daerah-daerah berbahaya seperti, jurang atau jalan setapak. 
Kalau Anda bisa mengatur ransel dengan maksimal dan sesuai kebutuhan, maka perjalanan Anda pun akan lebih menyenangkan. Anda tak perlu jalan terseok-seok karena keberatan beban atau sedih karena barang Anda ketinggalan. [hrm] 

Mengenal Jenis Gunung 
Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif. Berdasar bentuknya dibagi menjadi : 
1. Gunung Berapi Perisai (Gunung berapi lava) == spt perisai 
2. Gunung Berapi Strato 
3. Gunung Berapi Maar == Gunung berapi yang meletus sekali dan segala aktivitas vulkanisme terhenti.yang tinggal hanya kawahnya saja. 


Macam dan Tingkat Pendakian Gunung 
Macam pendakian , yaitu pendakian gunung bersalju (es) dan gunung batu, keduanya mambutuhkan persiapan dan perlengkapan yang matang. 
menurut Club “Mountaineers”, seatle Washington , dasar pembagian tingkat pendakian ada dua cara. 
1. Berdasar Kesulitan Teknis Yang Dihadapi ( Class) 
• class 1 : lintas alam tanpa bantuan tangan 
• class 2 : dibutuhkan bantuan tangan 
• class 3 : pendakian yang mudah memerlukan kaki dan tangan dalam mendaki. tali mungkin dibutuhkan oleh pemula 
• class 4 : pendakian memerlukan tali pengaman 
• class 5 : dibutihkan tali dan pengaman peralatan lain seperti : pito, runner, chocks dll 
• class 6 : mandaki dengan tali dengan peralatan bantuan sepenuhnya berpijak diatas paku tebing, memenjat rantai sling atau mengunakan stirupss 
2. Berdasar semua faktor yang menentukan tingkat kesukaran dalam pendakian dan kewajiban yang harus dipenuhi dalam medan pendakian (grade) 
• Grade I : bagian yang sukar dapat ditempuh dalam beberapa jam 
• Grade II : bagian yang sukar ditempuh dalam setengah hari 
• Grade III: bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh 
• Grade IV : bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh dan memerlukan bantuan lereng lereng sempit untuk bisa naik 
• Grade V : bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 1,5-2,5 hari 
• Grade VI : bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 2 hari atau lebih dan dengan banyak sekali kesulitan. 


Pakaian Untuk Hiking 
Seorang teman mengajak Anda hiking ke salah satu gunung yang cukup tersohor di Pulau Jawa. Tentu saja tawaran menarik itu tak hendak dilewatkan. Tapi masalahnya, kegiatan ini belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Pakaian seperti apa yang harus dipersiapkan? 
Yang perlu Anda pikirkan pertama kali, kegiatan ini akan makan waktu berapa lama. Jangan sampai Anda kekurangan atau sebaliknya kelebihan baju di sana. Setelah itu, persiapkan pakaian wajib yang harus dibawa. Untuk perjalanan tiga atau empat hari misalnya, Anda bisa membawa sekitar dua atau tiga celana yang bersaku banyak. 
Celana tersebut terdiri dari celana panjang atau pendek. Sebaiknya Anda membawa dua celana pendek dan celana panjang yang terbuat dari bahan sintetis yang notabene lebih tahan air. 
Jangan lupa membawa training, jaket serta kaus kaki penghangat jika cuaca berubah dingin. Jaket tidak harus dimasukkan ke dalam tas, jika tidak ada lagi tempat tersisa, ikatkan di bagian pinggang. 
Untuk pakaian dalam dan kaus kaki, jangan di simpan di tas begitu saja. Lebih baik simpan lebih dulu dalam kantong plastik agar tidak basah jika terkena air. Atau kalau mau semuanya aman, pilih tas yang tahan air. 
Jangan pernah melupakan alas kaki. Sebagian lelaki memilih menggunakan sepatu khusus jalan jauh, ada juga yang memilih memakai sepatu sandal atau sandal jepit. [lan] 


Perlengkapan Dalam Mendaki Gunung 
Perlengkapan Dalam mendaki gunung atau menjelajah alam pelaku juga harus 
-memasak, 
-makan, 
-tidur dan 
-membersihkan diri, 
semua dilakukan sendiri, untuk itu pendaki tidak dapat menghindari barang bawaan yang relatif banyak dan berat. Perlengkapan apa saja yang diperlukan untuk pendakian ? Perlengkapan seorang pendaki berupa sepatu, baju, celanan,jaket,ponco atau rain coat dan ransel. 
1. Sepatu 
Sepatu mendaki yang baik selain melindungi kaki dari luka, juga harus nyaman saat dipakai mesti membawa beban berat dimedan licin, berbatu-batu dan curam, jenis sepatu boot paling cocok untuk kegiatan ini, karena melindungi pergelangan kaki hingga mata kaki dari kemungkinan terkilir. Pilihlah sol sepatu dengan kembang-kembang besar, ceruk yang dalam dan memiliki tumit sol seperti ini memungkinkan pemakai dapat mencengkram permukaan meski kondisinya ekstrim (curam, licin atau berbatu-batu) 
2. Pakaian 
Pakaian yang ideal saat mendaki di gunung tropis adalah yang relatif tebal dan menyerap keringat , celana yang tidak kaku dan ringan guna melindungi kaki dari goresan duri, baju dari katun atau wol cukup ideal. Sayang bila telah basah, katun tidak mampu menghangatkan badan, baju dari bahan sintetis misalnya polyester dan acrylics sedikit menyerap keringat tetapi cepat kering, sementara bahan nilon sebaiknya tidak digunakan karena tidak menyerap keringat sehingga keringat akan tetap menenpel pada badan, sebaliknya nylon amat baik menahan hujan sehingga banyak digunakan sebagai ponco. hindari pemakaian pakaian berbahan jeans. Bahan ini sukar kering dan berat disaat basah , bila mendaki medan yang dirimbuni pepohonan atau semak tinggi dimana terpaan angin tidak kencang, hindari pemakaian jakat saat berjalan, selain menahan keringat yang menempel di badan jaket juga membuat tubuh terasa gerah karena selama berjalan suhu tubuh meningkat akibat pembakaran zat makanan untuk menghasilkan energi. Pada saat istirahat disela pendakian, pembakaran berkurang, dinginya temperatur di gunung dan hembusan angin maka pendaki akan menghadapi perbedaan draktis temperatur oleh karena itu saat beristirahat sebaiknya pendaki mengunakan jaket atau sweater tebal, bila beristirahat saat hujan sebaiknya menganti baju yang basah dengan baju yang kering. 
3. Jaket 
Jaket sebaiknya digunakan untuk menahan dingin di puncak atau lokasi kemping saat aktifitas tidak segiat saat berjalan, pilihlah jaket yang berbahan isian (down Jaket) jaket jenis ini cukup tebal dan menahan dingin yang baik, kelemahannya relatif berat dan memakan banyak tempat dalam ransel, jaket lainnya sebaiknya dibawa adalah yang memiliki dua lapisan (double layer) lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (water proff) sayang, bahan ini masih mahal. 
4. Ransel (carier bag) 
Perlengkapan vital pendakian lainnya adalah ransel. kini banyaknya jenis ransel terutama berangka dalam dijual dipasaran fungsi ranga selain menyangga badan ransel tetap tegak mencegah barang didalamya bergeser dan menjaga jarak antara punggung pemakai dari ransel. Akibatnya barang-barang yang keras yang dibawa tidak menyakiti, ransel yang baik dilengkapi tali pengatur sabuk pengendok atau sandang bahu, sandang pinggang atau sabuk pinggang. Sabuk dan tali pengatur itu akan membuat pemakainya nyaman memanggul ransel beserta isinya. Bila pendaki ingin membawa barang bawaan ke bahu dan punggung, kencangkan tali pengatur sandang bahu dan longgarkan sabuk pinggang sebaliknya, bila beban ingin di topang punggung dan pinggang , kencangkan tali sabuk sandang bahu, ransel berdesain baik, bila rangka bagian bawah saat dipakai ada disekitar pinggang sedangkan lengkungan rangka atas sesuai lengkungan tulang punggung pemakai. Ransel yang memiliki beberapa kantung penutup atau badan memiliki banyak keuntungan. Barang-barang kecil seperti botol air minum, jaket atau kamera yang sering dikeluar-masukkan selama pendakian dapat ditaruh disitu, dengan demikian pendaki tidak perlu membuka-tutup dan mengacak-acak isi ruang utama ransel, kekurangan pada ransel yang berkantung banyak akan mengurangi keseimbangan ransel tersebut bila dibawa. Oleh karena itu pilihlah ransel berbahan nilon atau kanvas , nilon selain kedap air juga ringan terutama sewaktu basah, akan tetapi kanvas lebih kuat terhadap goresan . 
Bagi pendaki gunung peralatan yang diperlukan untuk olahraga jelajah alam ini tidak hanya ransel, baju, mantel dan ponco, masih ada sejumlah peralatan yang harus dibawa dan disiapkan, apabila kalau pendakian memakan waktu beberapa hari, 
Berikut ini diberikan sejumlah catatan mengenai peralatan apa saja yang perlu dibawa : 
Perlengkapan berkemah Pada saat mendaki gunung memerlukan waktu beberapa hari, mau tidak mau perjalan harus “dibagi ” dalam beberapa tahap setiap tahap selalu memerlukan tempat , waktu dan sarana untuk beristirahat. 
Tempat istirahat ini juga diperlukan bila pendaki sudah mencapai tempat yang dituju, untuk itu, mau tidak mau pendaki harus menbangun kemah, cara berkemah yang paling aman dan nyaman bila mengunakan tenda sekarang ini banyak ragam tenda dari tenda prisma, piramid atau kubah (dome). 
Tenda dome belakangan ini lebih banyak digunakan karena mudah dan praktis penggunan maupun saat dibawa, karena tenda dome tidak memerlukan banyak tali dan pasak, untuk mendirikan tenda kubah/dome hanya diperlukan dua rangka utama, untuk itu pilihlah rangka yang terbuat dari alumunium karena lebih baik, ringan dan lentur dibandingkan yang terbuat dari mika. 
Peralatan penting lainnya adalah kantung tidur (slepping bag) usahakan kantung tidur tetap dalam keadaan kering, untuk itu jemurlah disiang hari pada saat berkemah. Perlengkapan Memasak. Selama berkemah, pendaki juga harus menyiapkan makanan, untuk itu beberapa jenis kompor ringan dan ringkas dapat dipilih untuk memasak di alam terbuka, kompor yang paling irit terbagi atas beberapa macan seperti kompor dengan bahan bakar padat (Parapin) atau kompor dengan tabung gas berukuran 250 gram dengan tungkai gas yang dapat di bawa dengan mudah, pilihan terakhir mungkin adalah kompor dengan bahan bakar minyak tanah atau lebih dikenal kompor tahu, kompor ini juga mudah dan ringkas untuk dibawa sebab antara tiang sumbu dan tiang penyangga dapat dipisahkan dari bagian tangki bahan bakar. 
Namun dengan catatan minyak tanah harus dipisahkan atau dikeluarkan dari tabung tangki dan disimpan dalam jerigen atau botol khusus. Selain kompor dua buah panci kecil alumunium atau baja tahan karat cukup untuk memenuhi kegiatan masak-memasak. Satu set panci yang paling praktis dan murah dibawa adalah nesting, set panci yang biasa dijual ditoko perlengkapan militer. Nesting dapat berbentuk kotak atau bulat terdiri dari atas dua panci berukuran sedang dan satu panci pipih yang dapat digunakan sebagai piring atau wadah pemotong bahan-bahan masakan. 
Bawalah sendok, cangkir dan piring dari melamin atau plastik, bahan ini sukar pecah, mudah dibersihakan dengan sedikit air dan tisue, bila membawa korek api simpanlah dalam tabung film kaera agar tidak basah dan lembab.

 
Makanan (logistik). 
Makanan yang dibawa seharnya dapat memenuhi kebutuhan energi pendaki, selama pendakian seseraoang membutuhkan sitar 5.000 kalori dan 100 gram protein, kalori dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi nasi. Namin aada bainnya hanya memakan nasi satu kali sehari di kala malam (saat berkenah) alanayanya beras realtif berat dan memerluakan waktu yang lama untu memasak serta menghabiskan banyak bahan bakar. Fungsi beras dapat diganti dengan roti, biskuit,coklat, dan hevermit. Hal yang perlu diperjatikan hinadri mengkonsumsi makanan yang harus dimasak lebih dahulu selama mendaki, karean hal ini hanya akan merepotkan dan menghabiskan waktu perjalanan. Pilihlah makanan praktis seperti coklat, roti, agar-agar,buah-buahan, dapat juga dibuat mixfood yang terdiri atas kacang, colat, biskuit dan kismis. Umumnya makanan yang paling praktis dibawa adalah makanan awetan yang memiliki kemasan, buaglah kemasan karton sebelum dimasukan dalam ransel dengan demikian berat ransel dapat berkurang dan kmakanan yang dibawa opun tidak banyak memakan tempat didalam ransel. Peralatan lain . Selain peralatan dan sejumlah perlengkapan, jangan lupa membawa perlengkapan kecil yang terdanag dirasa sepele, namun amat penting. Perlengkapan itu berupa obat-obatan seperti pelester, oabat merah, tisu basah dan ekring, senter, benang, jarum jahit, jam dan alat tulis. Peralatan itu terkanad dibutuhkan dalam keadaan darurat atau menjaga tubuh tetap bersih. Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupa membawa tas / kantong plastik , tas plastik tersebut dibutuhkan untuk menarus barang-barang yang kotor dan basah sebelum dicuci dan tas plastik juga berfungsi untuk membawa kembali sampah-sampah pendakian, sampah-sampah sisa makanan atau berkemah, janganlah dinbuang ebgitu saja di alam terbukaselain megotori, membuang sampah dapat menyulitkan usaha pencarian dan pertolongan bagi pendaki yang tersesat atau mengalami kecelakaan, kerap kali usaha pencarian oarang tersesat terbantu dengan petunjuk dari barang0barang yabf tercecer jangan mengangap segala peralatan dan smpah akan membebani perjalaan, seorang mungkin saja dapa belajar mnayalajan api darimranting kayu, mencari makan denga jerat arau menimbun sampah digunumg akantetapi penaki gunung yang juga pencinta alam selalau berperinsip leave nothing but footprint, take nothing but picture, kill nothing but time. Selamat mendaki. By : Yunas Editing : Yan 

Persiapan Mendaki Gunung 
Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental , fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan. 
1. Prencanan Pndakian 
Hal hal yang perlu diperhatikan dlm perencanaan pendakian : 
• mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan 
• mempelajari medan yang akan ditempuh 
• teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin 
• pikirkan waktu yang digunakan dalam pendakian 
• periksa segala perlengkapan yang akan dibawa 
2. Pelengkaan Prjalanan 
Perlengkapan dasar 
• perlengkapan jalan : sepatu, kaoskaki, celana, ikat pinggang, baju, topi, jas hujan dll 
• perlengkapan tidur : sleeping bag , tenda , matras dll 
• perlengkapan masak dan makan: kompor , sendok , makanan , korek dll 
• perlengkapan pribadi : jarum , benang , obat pribadi , sikat , toilet paper dll 
• Ransel / carrier 
Perlengkapan pembantu 
• Kompas , senter , pisau pinggang , golok tebas , P3K 
• Peta , busur drajat ,pengaris , pensil dll 
• Aat komunikasi (Handy talky) , survival kit ,GPS kalo ada 
• Jam tangan 
3. Packing atau menyusun perlengkapan ke dalam ransel 
• Kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya 
• Masukkan dalam kantong plastic 
• Letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (misal : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam 
• Barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil 
• Tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung 
• Buat Checklist (daftar) barang-barang tsb 
Persiapan Hiking Di Pusat Kebugaran 
Jika Anda menyukai aktifitas lapangan seperti hiking atau mendaki gunung, tentu Anda sudah tahu bahwa diperlukan latihan awal sebelum melakukan pendakian. Biasanya banyak orang yang pergi ke pusat kebugaran untuk mempersiapkan diri sebelum pendakian. Padahal sebenarnya melakukan jogging di treadmill tidak cukup sebagai persiapan untuk pendakian. 
Menurut Dr. Benjamin D. Levine, pimpinan dari Institute for Exercise and Environmental Medicine di RS Presbyterian di Dallas, pusat kebugaran mungkin bisa membantu seseorang untuk mempersiapkan diri, tapi pusat kebugaran tersebut tidak menyediakan latihan pra-pendakian sehingga para pendaki harus mencari jalan lain untuk mendapatkan latihan lebih. 
Alat treadmill memang bisa membantu, tapi tingkatannya harus dipertinggi. Setidaknya kemiringannya harus ditingkatkan hingga mencapai 15% dimana cukup terjal untuk membuat situasi menjadi mirip dengan pendakian asli. 
Saat pendakian, otot-otot dalam tubuh akan mengalami kontraksi konsentrik sedangkan saat pendakian menurun otot akan mengalami kontraksi esentrik, perenggangan untuk mengendalikan peluncuran. Coba bayangkan, otot yang bergerak saat pendakian, sama halnya dengan mesin dengan menyediakan tenaga. Tapi saat turun, otot bekerja sebagai rem. 
Dalam mempersiapkan pendakian, disarankan untuk melatih kaki agar lebih kuat, cobalah untuk melakukan squat. Saat melakukannya, lakukan secara perlahan agar berat badan terpusat pada kaki. Selain itu, latihan beban juga memiliki keuntungan bagi para pendaki, karena setiap langkah yang mendorong tubuh melawan gravitasi berdampak seperti mengangkat beban. Maka dari itu latihan beban lebih memberi hasil daripada treadmill. 
Perlu diingat bahwa persyaratan utama dalam pendakian adalah agar tetap mendapatkan oksigen untuk sel-sel otot. Selain itu, pendakian juga memerlukan tenaga dan latihan beban bisa memperkuat jaringan otot sehingga kontraksi cepat terjadi sehingga menghasilkan tenaga. [int] 

Sumber: http://mapalaapache.blogspot.com/2011/06/manajemen-untuk-persiapan-mendaki.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar